“Sorry ya denger itu gue takut, kenapa lo pengen ketemu satu demi satu temen-temen lo, kenapa?” tanya Irfan Hakim.
Ruben Onsupun memberikan alasannya kepada Irfan Hakim karena saat ini dirinya masih memiliki kesempatan berharga itu.
“Iya karena gue takut nggak dapet kesempatan, kan yang bermasalah itu kadang-kadang ada dari pengeliatan, jadi selama gue masih bisa ngeliat mereka ya gue temuin,” kata Ruben Onsu menjawab pertanyaan Irfan Hakim.
Penyakit Empty Sella Syndrome yang diderita Ruben Onsu merupakan gangguan struktur tulang di dasar otak yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari (Sella Tursika).
Penyakit ini sendiri terdapat dua jenis yakni Empty Sella Syndrome primer dan juga sekunder.
Empty Sella Syndrome primer terjadi ketika cacat anatomi kecil di atas kelenjar pituitari memungkinkan cairan tulang belakang untuk mengisi sebagian atau seluruh sella tursika.
Jenis ini biasanya sering dialami oleh orang dewasa dan wanita yang kerap kali dikaitkan dengan obesitas dan tekanan darah tinggi.
Sementara Empty Sella Syndrome sekunder adalah hasil dari kemunduran kelenjar pituitari di dalam rongga akibat cedera, pembedahan, atau terapi radiasi.
Gejala dari penyakit jenis ini mencerminkan hilangnya fungsi hipofisis, seperti berhentinya periode menstruasi, infertilitas, kelelahan, dan intoleransi terhadap stres dan infeksi.