KKN di Desa Penari Tayang Perdana 30 April 2022, Inilah 3 Pelajaran yang Bisa Diperoleh dari Tontonan Film Ini

- 30 April 2022, 15:45 WIB
Tangkapan layar dari Trailer Film 'KKN di Desa Penari'.
Tangkapan layar dari Trailer Film 'KKN di Desa Penari'. /YouTube.com/MD Pictures
PORTALKALTENG - Berikut adalah artikel mengenai 'KKN di Desa Penari' beserta pelajaran yang dapat dipetik melalui tontonan film ini.
 
Antusias pecinta horor Indonesia nampaknya kini dapat terbayar dengan kehadiran film 'KKN di Desa Penari' secara perdana di bioskop pada Sabtu, 30 April 2022.
 
'KKN di Desa Penari' sendiri merupakan film horor yang telah sejak lama menjadi bahan perbincangan di kalangan warganet Tanah Air.
 
Adapun film ini sendiri tersedia dalam dua versi meliputi bersi 'Cut' dan 'Uncut', yang mana masing-masingnya menargetkan sasaran penonton yang berbeda satu sama lain.
 
 
Apabila versi 'Uncut' diperuntukan bagi mereka yang berusia 17 keatas, maka versi 'Cut' dapat disaksikan oleh penonton usia sekolah yang berumur di atas 13 tahun.
 
Sekilas mengenai sinopsisnya, 'KKN di Desa Penari' ini mengisahkan sejumlah orang mahasiswa yang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di suatu Desa.
 
Dalam video trailer resmi dikatakan bahwa Desa yang dipilih oleh mereka bukanlah Desa biasa dan para mahasiswa tampaknya melakukan sebuah kesalahan yang tidak dapat ditoleransi oleh sang penunggu desa.
 
Portalkalteng.com telah merangkum beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran setelah apabila menonton 'KKN di Desa Penari'.
 
 
1. Tata Krama dan Kesopanan
 
Tak dapat dipungkiri, bahwa dalam budaya ketimuran yang juga dianut oleh Indonesia, tata krama dan kesopanan begitu dijunjung tinggi, bahkan hingga pada saat ini.
 
Begitu pula halnya apabila kita diharuskan untuk menempati suatu wilayah baru untuk sejumlah waktu, seperti dalam kasus pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata di bangku perkuliahan.
 
Sejatinya, tata krama dan kesopanan akan menjaga kita dalam berperilaku, sehingga menjauhkan kita dari hal-hal yang tidak mengenakkan.
 
Terlepas dari apapun kepercayaan kita, tak dapat dihindari bahkan perilaku dan perbuatan menyimpang mungkin tidak hanya menjadi tidak berkenan bagi norma masyarakat secara umum, tetapi juga bisa menganggu keberadaan makhluk yang tak kasat mata sekali pun.
 
 
2. Fokus pada Tujuan Utama
 
Diharapkan bagi kita untuk selalu fokus pada tujuan utama atas kedatangan kita ke suatu tempat.
 
Berbicara mengenai program Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh mahasiswa, tentunya tujuan yang dibawa sudah pasti dalam bentuk yang positif yaitu pendekatan terhadap lingkup kehidupan bermasyarakat.
 
Apabila tindak yang dilakukan bersifat menyimpang dari tujuan-tujuan yang sebenarnya, maka siap-siap saja untuk menerima konsekuensinya dalam bentuk apapun.
 
 
3. Menghargai Budaya Lokal
 
Seiring dengan globalisasi yang juga memberikan gelombang dampaknya pada dunia, tak terkecuali Indonesia, budaya lokal perlahan mulai tergeser dan cenderung diabaikan.
 
Pengabaian tersebut memberikan dampak kecenderungan yang bahkan berupa tindakan kurang menghargai adat istiadat yang selama ini dijunjung di kalangan masyarakat kita.
 
Generasi muda seperti layaknya mahasiswa merupakan kalangan yang rawan untuk mengabaikan hal dalam konteks ini.
 
Bukan berarti seolah globalisasi sendiri tidak boleh diterima, hanya saja ada sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk tetap dapat menghargai budaya-budaya yang telah menjadi identitas di Indonesia.
 
 
Nah, itulah tadi beberapa hal yang mungkin dapat menjadi pelajaran untuk diambil apabila menonton 'KKN di Desa Penari'.***
 
 

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x