PORTAL KALTENG - Aksi kejahatan pembobolan rekening bank kerap terjadi dan tak pernah kehabisan akal para pelaku kejahatan ini mengupgrade aksinya dengan berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuannya.
Baru-baru ini sedang marak kejahatan serupa, namun dengan metode yang lebih mudah dan canggih dari yang sudah pernah terjadi.
Aksi Begal rekening orang-orang menyebutnya, modus yang dilakukan menggunakan metode soceng atau Social Engineering yang belakangan ini sedang marak banyak korban terperangkap dalam modusnya.
Lalu apa saja modus yang dipakai para pelaku untuk lancarkan aksi jahatnya ini?
Kenali empat modusnya yang sudah dicatat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang wajib kamu tahu dan waspadai agar terhindar dari kejahatan soceng ini.
Baca Juga: Google Maps Rilis Fitur Terbarunya, Mudahkan Pengguna Untuk Dapatkan Estimasi Tarif Tol
- Info perubahan tarif transfer bank
Modus ini, para pelaku penipuan akan berpura-pura menjadi pegawai bank dan akan menyampaikan data informasi perubahan tarif transfer bank kepada calon korban.
Pelaku akan meminta calon korban mengisi link formulir yang automatis akan meminta data pribadi seperti PIN, kode OTP, hingga password milik calon korban.
- Tawaran menjadi nasabah prioritas
Pelaku atau penipu akan menawarkan iklan upgrade kepada korban untuk menjadi nasabah p rioritas dengan segudang tawaran dan rayuan promosi.