Memasuki Bulan Juni, Puisi Karya Sapardi : ‘Hujan Bulan Juni’ Trending Twitter, Simak 4 Puisi yang Melegenda

- 1 Juni 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi/Sapardi membaca puisi ‘Aku Ingin’
Ilustrasi/Sapardi membaca puisi ‘Aku Ingin’ /Instagram @brandasapardi

PORTALKALTENG – Hari ini, memasuki bulan puisi karena puisi karya sastrawan Prof Sapardi Djoko Damono yang melegenda dalam bukunya yang berjudul ‘Hujan Bulan Juni’.

Hujan Bulan Juni trending di Twitter hari ini, selain hari ini merupakan hari pertama berjumpa dengan bulan Juni, hampir di setiap tahun di bulan ini, diksi spesial dan penuh romansa menjadi hal penting untuk dikenang melalui membaca dan menghayati puisi-puisi Sapardi yang mengabadi.

Simak empat puisi Sapardi yang setiap bait dan diksi nya mampu mengoyak belenggu kegalauan.

Baca Juga: Prediksi Belgia vs Belanda, Pertandingan Liga Negara UEFA 4 Juni 2022

‘Hujan Bulan Juni’

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu

 

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

 

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan

Diserap akar pohon bunga itu

(1989)

 

‘Aku Ingin’

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang dijadikannya abu

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

Awan kepada hujan yang menjadikanny tiada

(1989)

 

‘Yang Fana Adalah Waktu’

Yang fana adalah waktu

Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga

sampai pada suatu hari

kita lupa untuk apa

“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu.

Kita abadi.

(1978)

 

 ‘Hatiku Selembar Daun’

 

Melayang jatuh di rumput;

Nanti dulu,

 

Biarkan aku sejenak terbaring di sini;

ada yang masih ingin kupandang,

yang selama ini senantiasa luput;

 

Sesaat adalah abadi

sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi.

Baca Juga: Simak Profil Pemenang Event Jagau Bawi Nyai Pariwisata 2022 Kalimantan Tengah di FBIM 2022

Itulah empat puisi karya sastrawan Alm.Sapardi yang melegenda karena diksinya yang sempurna dan spesial.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah