Sebelas tahun lamanya para orang tua dari anak-anak hilang ini memendam kegelisahan, sampai pada tahun 2002 dimana sisa-sisa jasad dari kelima bocah pun akhirnya ditemukan.
Terdapat seorang penduduk yang pada saat itu sedang memetik buah akorn di Gunung Waryong melihat suatu objek yang janggal dan segera melaporkan temuannya ke pihak kepolisian.
Penemuan ini juga melibatkan para orang tua dari kelima bocah sampai dapat dikonfirmasi bahwa penemuan kerangka-kerangka tulang ini benar adalah milik anak-anak mereka yang hilang selama sebelas tahun.
Pihak kepolisian pada awalnya menyimpulkan kematian anak-anak ini disebabkan oleh kedinginan.
Namun peryataan tersebut tidak disetujui oleh pihak orang tua maupun penduduk sekitar karena familiarnya Gunung Waryong bagi masyarakat setempat tidak akan membuat anak-anak ini tersesat sehingga tidak bisa pulang dan mengalami kedinginan.
Tak sampai disitu, terdapat pula beberapa kejanggalan terkait penemuan ini.
Terdapat tiga lubang aneh di tulang tengkorak Woo Cheol-won yang terdiri dari dua lubang besar dan satu lubang kecil yang diduga disebabkan oleh sebuah benda tajam.
Tulang tengkorang anak lainnya, yaitu Kim Jong-sik ditemukan dalam kondisi terdapat retakan-retakan di bagian atas mata kanan serta tulang lengan yang pecah, diduga setelah menahan pukulan seseorang.
Terdapat pula retakan yang terlihat seperti bekas tonjokkan kepalan tangan pada tulang tengkorak Kim Young-gyu dan baju yang dikenakannya terlihat sudah seperti disobek-sobek.