Bolehkah Diet di Masa Pandemi? Berikut Penjelasan Menurut Influencer di Bidang Diet dan Fitnes Yulia Baltschun

- 7 Februari 2022, 21:17 WIB
Bolehkah Diet di Masa Pandemi? Berikut Penjelasannya Menurut Yulia Baltschun
Bolehkah Diet di Masa Pandemi? Berikut Penjelasannya Menurut Yulia Baltschun /instagram @yuliabaltschun/

PORTAL KALTENG – Diet menjadi hal yang tak ada habisnya untuk dibahas, pasalnya banyak wanita yang selalu merasa gemuk sehingga merasa perlu melakukan diet untuk menurunkan berat badannya.

Ditinjau dari segi bahasa, diet sebenarnya memiliki artian sebagai pola makan yang dilakukan atau dijalani, pada artikel ini memuat penjelasan influencer Yulia Baltschun.

Diet adalah pola makan yang sudah menjadi habit alias kebiasaan. Jadi pada dasarnya kita semua menjalankan diet, hanya saja ada yang direncanakan dan tidak direncanakan.

Namun menurut Yulia Baltschun di era ini, kata diet nampaknya mengalami pergeseran makna menjadi sebuah usaha untuk menurunkan berat badan yang dilakukan oleh seseorang.

Baca Juga: Lirik Lagu T.O.P BIGBANG – 'DOOM DADA', Yuk Kembali Bernostalgia Bersama! Berikut Link Video Lagu ini

Padahal kenyatannya tidak demikian, setiap pola makan yang dimiliki seseorang inilah yang dinamakan diet.

Di era pandemi ini, keputusan untuk melakukan program diet penurunan berat badan tentu lebih sulit untuk dilakukan daripada sebelum masa pandemi.

Diet dianggap menjadi seperti sesuatu yang serba salah. Banyak kekhawatiran yang muncul saat ini tentang apakah menurunkan berat badan akan turut pula menurunkan sistem imun.

Tetapi bukankah makan terus secara berlebihan juga bisa menyebabkan sakit. Dilema kan?

Baca Juga: Langgar Jam Operasional Masa PPKM Level 2, Aktivitas di Sebuah THM Dihentikan Polresta Palangkaraya Kalteng

Lalu pertanyaannya adalah, bolehkah di musim pandemi seperti ini melakukan diet?

Berikut ini adalah jawabannya yang dilansir dari kanal YouTube milik Yulia Baltschun, seorang influencer di bidang diet dan fitness.

Yulia menjelaskan bahwa secara umum diet terbagi menjadi 3 jenis, yaitu diet kalori defisit, diet kalori maintenance, dan diet kalori surplus.

Diet kalori defisit adalah diet yang dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan sejumlah kurang dari total kebutuhan kalori keseluruhan dalam sehari.

Baca Juga: Tips dan Cara Meredakan Bahkan Mungkin Menghilangkan Stress Murah Meriah Gak Bikin Kantong Bolong

Jadi misalnya kebutuhan kalorimu dalam sehari adalah 2500 kkal, maka dengan metode ini kamu harus makan kurang dari 2500 kkal.

Diet kalori defisit ini banyak dilakukan oleh orang-orang yang ingin menurunkan berat badannya.

Sedangkan diet kalori surplus adalah diet dengan cara mengkonsumsi makanan diatas jumlah rata-rata kebutuhan kalori harian.

Selanjutnya adalah diet kalori maintenance, yaitu diet yang dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan sesuai dengan jumlah kebutuhan kalori harian.

Baca Juga: Saat Hati Terasa Sempit? Ini Tips dari Ustadz Adi Hidayat Untuk Melapangkannya

Jadi Yulia memberikan dua buah kesimpulan untuk menanggapi pertanyaan apakah aman untuk melakukan diet di masa pandemi ini.

Kesimpulan pertama ialah boleh jika untuk orang-orang penderita obesitas. Menurunkan berat badan itu menjadi perlu di momen wabah seperti ini, karena kesehatan tubuh penderita obesitas tidak sedang dalam kondisi ideal dan optimal sehingga perlu diperbaiki.

Tetapi diet yang dilakukan harus berada dalam pengawasan orang yang ahli di bidangnya dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Diet yang dilakukan juga tetap wajib menjaga nutrisi, sehingga diet tidak akan malah menyebabkan imun menurun lalu sakit.

Baca Juga: Tips dan Cara Menghadapi Anak yang Rewel, Nomor 4 Yang Paling Sering Dilakukan

Kesimpulan yang kedua ialah tidak boleh melakukan diet di masa pandemi untuk orang yang tidak terlalu gemuk, misal hanya kelebihan berat badan 5 kg atau hanya karena merasa buncit.

Yulia menegasakan bahwa orang-orang dalam kondisi ini sebaiknya jangan melakukan diet kalori defisit, tetapi cukup dengan diet kalori maintenance.

Caranya dengan mengganti menu makan dengan yang lebih sehat dan menghindari junkfood.

Nilai gizi dan nilai makanan mempengaruhi bentuk dan komposisi tubuh kita, sehingga pastikan untuk selalu melengkapi protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan sebagainya dengan jumlah yang sesuai.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: YouTube Yulia Baltschun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah