Ngeri Ngeri Sedap Hadirkan Problematika Keluarga yang Mengangkat Keresahan Anak Batak dalam Film

4 Juni 2022, 12:50 WIB
Poster Film Ngeri Ngeri Sedap/Instagram @ngeringerisedapmovie /

PORTALKALTENG - Ngeri ngeri sedap adalah film terbaru yang tayang di bioskop Indonesia bergenre drama, keluarga yang berbalut komedi.

Film ngeri ngeri sedap mengangkat dinamika orang tua dan empat orang anak dalam keluarga batak dengan permasalahan dan sudut pandang masing-masing.

Bene Dion Rajagukguk sebagai sutradara mengakui film ngeri ngeri sedap bercerita tentang keresahan anak-anak batak terhadap orang tua mereka.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film yang Wajib di Tonton Tayang di Bulan Juni 2022, Ada Jurassic World hingga Keluarga Cemara

Cerita ini dibuat berdasarkan hasil survey yang telah ia lakukan sebelumnya ditwitter, mengenai keresahan yang dirasakan dan harapan apa yang ingin disampaikan para pengikutnya lewat film tersebut.

"Saya bikin survey di twitter, saya bilang mau bikin film batak, nanya ke mereka keresahab apa yang mau dimasukan dalam film ini,

Harapan apa yang disampaikan bisa relate ke banyak orang, " kata Bene seperti dikutip Portalkalteng dari Antaranews.

Selain mengangkat keresahan anak-anak batak, Bene juga mengatakan film ngeri ngeri sedap ini merupakan curhatan dirinya secara pribadi.

Baca Juga: Film Ngeri Ngeri Sedap, Drama Komedi yang Hasilkan Banyak Air Mata di Balik Layar Proses Pembuatan

Serta bentuk kritik dan dukungan terhadap budaya Batak sekaligus memberikan warna baru bagi film Indonesia.

Ngeri ngeri sedap bercerita tentang Pak Domu (Arswendy Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal di Sumatera Utara bersama anak perempuannya Sarma (Gita Bhebhita).

Mak Domu ingin sekali tiga anak laki-lakinya yang merantau yakni Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel) bisa pulang kampung untuk menghadiri acara adat.

Domu bekerja sebagai BUMN di Bandung dan memiliki pacar berdarah Sunda.

Baca Juga: Sinopsis Film The Killer: The Child Who Deserves to Die, Jang Hyuk Seorang Pembunuh Profesional dan Legendaris

Gabe meninggalkan gelar sarjana hukumnya dan menjadi komedian terkenal di Jakarta.

Sedangkan Sahat, memutuskan untuk merawat pria tua di Yogyakarta yang ditemuinya saat melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Ketiganya menolak pulang lantaran hubungan mereka dengan Pak Domu yang tidak harmonis.

Pak Domu dan Mak Domu akhirnya berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai untuk mendapatkan perhatian anak-anak.

Usaha yang dilakukan keduanya berhasil membawa anak-anak mereka pulang, namun masalah tidak selesai begitu saja dan semakin membuat keluarga ini terpecah.

Baca Juga: Film ‘Mencuri Raden Saleh’ Hari ini Resmi Rilis Jadwal Tayang dan First Look, Ini Link Trailer nya

Film tersebut dianggap mampu mewakili perasaan banyak orang karena cerita yang diangkat berdasarkan kondisi real masyarakat.

Tak heran Bene mengatakan bahwa ngeri ngeri sedap memiliki arti yang sangat personal baginya, hingga sutradara film ini sempat terharu saat melakukan proses editing.

Harapanya lewat film ini dapat menjembatani dan juga memperbaiki hubungan antara anak dan orang tua.

Baca Juga: Lirik Lagu Hantam – Kotak Original Soundtrack Film Satria Dewa: Gatot Kaca

Ngeri ngeri sedap menghadirkan banyak prespektif dari setiap anggota keluarga, agar sama-sama mencari komunikasi untuk saling mengasihi. ***

Editor: Febbri Yanto Susanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler